Sabtu, 02 Juli 2022

Teori Achievement Mc Clelland

 

Teori Achievement Mc Clelland

 

Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada 3 (tiga) hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

 

a.     Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

b.     Need for afilliation (kebutuhan akan hubungan sosial)

c.     Need for Power (kebutuhan akan dorongan untuk mengatur)

 

Didalam teori Maslow seperti yang dikutip oleh Hasibuan (2006) yang menyatakan bahwa Maslow’s Need Hierarcy Theory atau Teori Hierarki Kebutuhan adalah mengikuti teori jamak yakni seseorang berperilaku dan bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.

 

Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan yang kelima.

 

Dari uraian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa para ahli teori motivasi pada umumnya mereka berusaha memikirkan bagaimana caranya agar manusia bekerja, dapat didorong dan dipacu sehingga mereka berprestasi untuk memenuhi kebutuhannya baik dalam keperluan organisasi maupun kepentingan dirinya. Teori-teori tersebut juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa dalam belajar.

 

Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Jenis-jenis motivasi yang dikemukakan para ahli berbeda-beda. Adapun menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009) motivasi berdasarkan sifatnya dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:

 

1.    Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu karena

2.    Motivasi intensif atau intensive motivation, individu melakukan perbuatan untuk mendapat suatu insentif.

3.    Sikap atau attitude motivation atau self motivation. Motivasi ini lebih bersifat intrinsik, muncul dari dalam diri individu, berbeda dengan kedua motivasi sebelumnya yang bersifat ekstrinsik dan datang dari luar diri

 

Sedangkan menurut Sardiman (2008), motivasi dapat dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu:

 

1.    Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari, misalnya dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual.

2.    Motif-motif yang dipelajari adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan untuk belajar, dorongan untuk mengajar.

 

Kemudian Hamzah Uno (2009) menyatakan bahwa “dari sudut sumber yang menimbulkannya motif dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik”. Motif intrinsik merupakan motif yang timbul atas kesadaran diri individu dan tidak memerlukan rangsangan dari luar. Sedangkan motif ekstrinsik merupakan motif yang timbul karena adanya rangsangan dari luar, seperti suasana yang kondusif, penghargaan dan hukuman atau ganjaran.

 

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya labih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa motivasi dapat timbul dari diri sendiri ataupun dari luar dirinya. Maka, di sini peran guru adalah bagaimana caranya supaya peserta didik dapat membangkitkan motivasi belajarnya.

 

Pemberian motivasi yang efektif menurut Armstrong (2005), yakni perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 

a. Memahami proses dasar motivasi, model kebutuhan, sasaran, tindakan serta pengaruh pengalaman dan harapan.

b. Mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi motivasi, pola kebutuhan yang mendorong kearah sasaran dan keadaan dimana kebutuhan tersebut terpenuhi atau tidak terpenuhi. 

c. Mengetahui bahwa motivasi tidak dapat dicapai hanya dengan menciptakan perasaan puas, karena banyak perasaan puas dapat menimbulkan puas diri dan kelambanan.

d. Memahami bahwa disamping semua faktor diatas ada hubungan yang kompleks antara motivasi dan prestasi kerja.

 

Motivasi akan menjadi lebih efektif jika didukung oleh beberapa kondisi diantaranya seperti :

 

a. Memberikan insentif yang disesuaikan dengan sistem dan peraturan yang berlaku

b. Menciptakan hubungan sosial yang penuh dengan kekeluargaan

c. Jaminan harapan masa depan demi keamanan bekerja

d. Memberikan penghargaan setiap kegiatan yang positif 

e. Memberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri demi kepentingan umum atau kelembagaan.

 

Menurut Herzberg mengembangkan teori hierarki kebutuhan Maslow menjadi dua faktor tentang motivasi, yaitu:

 

a.  Faktor pemuas (motivation factor)

Faktor ini disebut dengan satisfier atau intrinsic motivation yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang. Faktor ini juga sebagai pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri seseorang tersebut (kondisi intrinsik) antara lain seperti :

 

1.  Prestasi yang diraih (achievement)

     Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, karena ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi tinggi, asalkan diberikan kesempatan 

2.  Tanggung jawab (responbility)

     Merupakan daya penggerak yang memotivasi sehingga bekerja hati-hati untuk bisa menghasilkan produk dengan kualitas istimewa

3.  Kepuasan kerja itu sendiri (the work it self)

     Merupakan teori yang disebut teori tingkat persamaan kepuasan (the stady-state theory of job statisfation) mengemukakan bahwa kepribadian merupakan salah satu faktor penentu stabilitas kepuasan kerja

 

b.  Faktor pemelihara (maintenance factor)

Faktor ini disebut dengan disatisfier atau extrinsic motivation. Faktor ini juga disebut dengan hygene factor merupakan faktor-faktor yang sifatnya eksintrik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang.

 

Misalnya dari organisasi, tetapi turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan kekaryaannya, faktor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan. Faktor ini disebut dissatisfier (sumber ketidakpuasan) yang dikualifikasikan kedalam faktor ekstrinsik yang meliputi sebagai berikut:

 

1.  Keamanan dan keselamatan kerja

     Keamanan dan keselamatan kerja adalah suatu perlindungan yang diberikan organisasi terhadap jaminan keamanan akan keselamatan dirinya dalam bekerja.

2.  Kondisi kerja

     Kondisi kerja adalah suatu keadaan di mana karyawan mengharapkan kondisi kerja yang kondusif sehingga dapat bekerja dengan baik.

3.  Hubungan interpersonal diantara teman sejawat, dengan atasan, dan dengan bawahan. Bagian ini merupakan kebutuhan untuk dihargai dan menghargai dalam organisasi sehingga tercipta kondisi kerja yang harmonis.

 

Motivasi sangat penting artinya dalam pembangunan masyarakat, karena motivasi merupakan  kegiatan memberikan dorongan semangat kepada anggota masyarakat dapat bekerja keras dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan semangat kerja,dimaksudkan agar seorang pekerja merasa berkewajiban untuk dapat bekerja dengan giat dan dapat memuaskan kepuasan kerja. Adapun tujuan dan manfaat dari motivasi menurut Sowatno (2001), diantaranya sebagai berikut (Error! Hyperlink reference not valid.):

 

1.      Mendorong gairah dan semangat kerja

2.      Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai

3.      Meningkatkan produktifitas kerja pegawai

4.      Mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan

5.      Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai

6.      Mengefektifan pengadaan pegawai

7.      Menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik

8.      Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai

9.      Meningkatkan kesejahteraan pegawai

10.  Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya

11.  Menigkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku, dan sebagainya.

12.  Manfaat motivasi dan pengembangan kepercayaan diri:

13.  Membangun kepercayaan diri secara utuh

14.  Mencegah sikap putus asa dan bunuh diri

15.  Mengubah stress, depresi dan trauma dalam seketika

16.  Mengubah ketakutan menjadi kekuatan

17.  Meningkatkan penjualan dan perkembangan bisnis

18.  Mengubah sikap Loyo menjadi semangat

19.  Menghilangkan kebiasaan buruk dan rasa takut

20.  Memiliki kekuatan dan keberanian memulasi bisnis/investasi

21.  Meningkatkan produktivitas dan efektivitas karyawan

22.  Membuat karyawan lebih bergairah dan loyal pada perusahaan (https://luss1juliani.wordpress.com/2010/12/25/manfaat-motivasi/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar