Sabtu, 02 Juli 2022

Dinamika Hubungan Masyarakat dalam Sosiologi

 

Dalam sosiologi, dinamika hubungan masyarakat dapat diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Dinamika hubungan masyarakat berkaitan erat dengan gerakan berpola dalam interaksi sosial yang mendorong timbulnya perubahan-perubahan perilaku masyarakat secara keseluruhan. Faktor penyebab terjadinya dinamika hubungan masyarakat ini, secara internal adalah  faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat, yaitu  penemuan-penemuan baru (inovasi) seperti ide, teknologi yang terjadi dalam masyarakat; konflik antar kelompok dalam masyarakat; munculnya pemberontakan atau gerakan sosial, dan perubahan jumlah penduduk. Sedangkan secara eksternal, perubahan disebagkan oleh faktor yang berasal dari luar masyarakat, yaitu: perubahan lingkungan alam seperti bencana alam; akibat peperangan, dan pengaruh dari kebudayaan luar.

 

Pada umumnya terjadinya dinamika hubungan masyarakat atau perubahan pola kehidupan masyarakat, karena pengaruh faktor yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri, yaitu:

 

1.    Faktor demografi: yaitu bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk. Sebagai gambaran pertambahan penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan perubahan struktur kemasyarakatan, terutama yang berkaitan dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti pemahaman terhadap hak atas tanah, sistem gadai tanah, dan sewa tanah yang sebelumnya tidak dikenal secara luas.

2.    Penemuan baru: proses perubahan yang besar pengaruhnya tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut sebagai inovasi.

3.    Pertentangan atau konflik dalam masyarakat: dapat menjadi sebab timbulnya perubahan kebudayaan. Pertentangan yang terjadi bisa antara orang perorangan, perorangan dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Sebagai contoh pertentangan antar kelompok yaitu pertentangan antara generasi tua dengan generasi muda. Pertentangan antar generasi kerapkali terjadi pada masyarakat-masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke tahap modern.

4.    Pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri: perubahan yang terjadi sebagai akibat revolusi merupakan perubahan besar yang mempengaruhi seluruh sistem lembaga ke masyarakat(Error! Hyperlink reference not valid.).

 

Jika diperhatikan secara seksama, nampak memang sulit untuk dapat menentukan secara pasti faktor penyebab utama terjadinya perubahan masyarakat ditengah-tengah komplekstias ekstensi nilai, norma, pengetahuan dan teknologi baru.  Sebagian ahli menyatakan bahwa terjadinya perubahan masyarakat karena tumbuhnya ketidakpuasan terhadap kondisi budaya tertentu; sebagian pendapat lain mengatakan karena hadirnya dan berkembangnya teknologi baru. Untuk menghindari pertentangan pendapat dan perdebatan tanpa ujung, maka dalam paragraf ini akan disajikan beberapa faktor penyebab perubahan masyaarakat yang bersifat umum saja. Menurut Astrid S. Susanto (1977), bahwa terjadinya perubahan masyarakat dapat disebabkan oleh terganggunya keseimbangan atau tidak adanya sinkorinisasi.  Terganggunya keseimbangan dan tidak adanya sinkronisasi ini dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya ketegangan-ketegangan dalam tubuh masyarakat.  Dalam kondisi semacam ini, perlu diketajui kekuatan-kekuatan manakah yang paling dominan sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan terhadap keseimbangan dan sinkronisasi masyarakat itu.  Upaya utnutk mengetahui faktor-faktor penyebab yang pasti sering kali mengalami kesulitan, lantaran waktu yang tersedia relatif terbatas, sementara perubahan masyarakat kian mendesak untuk segera dapat dinetralisir secara cepat.

 

Dinamika hubungan masyarakat merupakan perubahan berantai dari nilai-nilai, norma, standar sikap dan perilaku kemasyarakatan yang memengaruhi cara upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara umum kemudian terjadi perubahan-perubahan perilaku dalam hubungan masyarakat ke arah pola yang lebih praktis, kususnya dalam kegiatan kerjasama meningkatkan kesejehteraan hidupnya. Dinamika hubungan masyarakat ini dapat mendorong perubahan-perubahan secara keseluruhan unsur sosial, termasuk nilai-nilai, pola-pola prilaku, susunan lembaga kemasyarakatan, pola interaksi sosial, dan stratifikasi dalam masyarakat. Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat, makahakikat dari dinamika hubungan masyarakat itu terletak pada proses perubahan pada unsur-unsur sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Perbedaan kecepatan proses dinamika dari hubungan masyarakat ini sangat tergantung pada kondisi masyarakat setempat, ada yang tergolong statis karena keterikatannya yang relatif kuat terhadap tradisi sosial yang ada, sedikit sekali mengalami perubahan.

 

Seperti pada masyarakat-masyarakat dengan kebudayaan primitif yang hidup terisolasi jauh dari berbagai jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat luar, cenderung lambat dalam perubahannya. Akan tetapi di pihak lain ada golongan masyarakat yang dinamis lebih cepat mengalami berbagai perubahan, meskipun dalam perubahannya itu belum tentu berupa kemajuan (progress), bahkan mungkin berupa kemunduran. Pada masa kini perubahan-perubahan yang terjadi dalam pola hubungan masyarakat berlangsung dengan sangat cepatnya, sehingga dalam proses interaksinya seringkali kesulitan mencapai kesepekatan dan keputusan tentang pola kerjasama. Oleh karena sifat perubahannya yang berantai, maka nampak interaksi dalam hubungan masyarakat berlangsung terus, meskipun dalam prosesnya itu seringkali terjadi perselisihan, terutama pada pembentukan struktur masyarakat baru.

 

Dalam konsep pembangunan, dinamika hubungan masyarakat dapat digolongkan sebagai suatu usaha untuk memajukan kesejahteraan atau meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan seringkali diarahkan pada pertumbuhan di bidang ekonomi atau kemajuan material. Namun pada kenyataannya, pembangunan di bidang ekonomi saja belum cukup untuk memajukan kualitas hidup masyarakat, karena justeru dapat menimbulkan berbagai permasalahan seperti kemiskinan akibat kesenjangan atau ketidakmerataan distribusi sumber ekonomi itu; di samping bisa menimbulkan kerusakan lingkungan hidup akibat eksploitasi sumber daya alam, dan lain-lain. Dalam dinamika pembangunan masyarakat harus menguasai IPTEK dan budaya, sehingga diharapkan mampu mengelola sumber dayanya secara mandiri untuk membangun di bidang sosial, moral dan kerukunan masyarakat secara berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar