Sabtu, 02 Juli 2022

SIMPATI SEBAGAI INSTRUMEN TEKNOLOGI SOSIAL

 

Simpati  (rasa tertarik)

 

Simpati adalah perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan. Simpati penting untuk dijadikan dasar atau landasan dalam memilah sebuah sikap hingga menjalin sebuah maksud. Faktor utama yang mendorong tertarik kepada orang lain adalah perasaan suka atas dasar kapasitas tertentu yang dianggap bernilai tinggi. Salah satu aplikasi yang ada adalah berkenaan dengan perasaan. Karena dengan rasa simpati kepada orang lain, maka seseorang  akan mengetahui tentang sesama dan kehidupan yang beragam. Hal ini sekaligus dapat mendorong tumbuhnya empati, yaitu kemampuan seseorang  merasakan apa  yang dirasakan orang lain, seakan mampu menempatkan dirinya pada diri orang lain, sehingga memberikan jiwa untuk selalu mengerti dan memahami orang lain. Pada pemahaman terahir ini dapat disebut. Empati akan memberikan perasaan yang seharusnya menjadi cambuk untuk membantu tanpa hanya mengeluarkan rasa terdalam, namun juga sebuah perbuatan untuk saling memahami antar manusia satu dengan lainnya.

 

Dalam sumber: (https://id.wikipedia.org/wiki/Simpati), bahwa Simpati diartikan sebagai suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik pada seseoang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya yang sedemikian rupa. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Inilah perbedaan utamanya jika di bandingkan dengan identifikasi. Identifikasi lebih di dorong oleh suatu keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap kedudukannya lebih tinggi dan harus di hormati.

 

Dalam pengertian yang lain, simpati adalah suatu perasaan atau sikap seseorang tertarik kepada orang lain dikarenakan faktor tertentu. Faktor tersebut dapat berupa fisik, seperti kecantikan atau ketampanan, atau faktor non fisik seperti keluwesan bergaul, kecerdasan pemikiran, kesopanan, atau kebijaksanaan. Rasa simpati juga dapat didorong oleh keinginan untuk memahami pihak lain (saling mengerti) ataupun bekerjasama dengannya. Proses simpati dapat berkembang jika berada dalam keadaan saling pengertian.Contoh perasaan simpati dapat diungkapkan dengan cara memberi ucapan selamat pada seseorang yang berhasil meraih prestasi tertentu(http://pengertianahli.id/2014/07/pengertian-simpati-apa-itu-simpati.html).

 

Simpati adalah perasaan “tertarik” yang timbul dalam diri seseorang dan kemampuan untuk merasakan diri kita seolaholah berada dalam keadaan orang lain. Simpati bisa disampaikan kepada seseorang, kelompok, atau institusi. Dalam simpati seseorang ikut larut merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita oleh orang lain. Misalnya  merasa sedih melihat penderitaan  yang tertimpa musibah gempa dan tsunami di daerah-daerah.Agar bisa bersikap simpatik, maka perlu terlebih dahulu memahami masalah yang dihadapi orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Meskipun sulit, tetapi bisa dengan cara memberikan dukugan kepada orang lain dengan belajar mengungkapkan rasa simpati. Caranya adalah dengan membaca aspirasi, simbol-simbol sikap perilaku dan berikan dukungan penuh. Berikan keyakinan, tidak ragu dalam pernyataan dan bersikap positif terhadap orang lain, sehingga rasa simpati akan tumbuh semakin besar.

 

Simpati tumbuh melaui suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati terhadap orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, status, perilaku atau perbuatannya. Bisa juga seseorang bersimpati bukan karena kedudukan dan khaisma orang lain, tetapi lantaran sebaliknya karena merasa kasihan atau terrsentuh nuraninya terhadap penderitan orang lain.

 

Banyak kegunaan kemampuan bersimpati dalam kehidupan masyarakat, diantaranya adalah:

 

1.      Meredam sikap egois
Orang yang memiliki rasa simpati dapat merdan sikap egois (sikap mau menang sendiri). Ketika merasakan simpati terhadap orang lain, maka seseorang akan merubah pola pikirnya untuk bertindak obyektif, menerima saran orang lain, bahkan bersedia mengadopsi sifat, perilaku dan peran orang lain, bahkan tak terkecuali rela membantu orang lain yang berkekurangan. Dengan demikian seseorang yang bersimpati cenderung akan berbicara, berpikir dan berperilaku yang sesuai dengan harapan masyarakat, di samping mudah memberikan pertolongan kepada orang lain. Orang yang bersimpati biasanya akan berhati-hati dalam mengembangkan sikap dan perilaku
dalam pergaulan sehari-hari,

 

       2. Menghilangkan kesombongan
Orang yang memiliki rasa simpati cenderung berpikir sederhana, dan menempatkan diri sejajar dengan orang lain, sehingga keberadaan status dan kehormatan diri dan bahkan kesombogan diri akan larut dalam kesetaraan sosial, seakan apa yang terjadi pada orang lain akan terjadi pula pada diri sendiri. Seseorang yang memiliki rasa simpati tidak akan merendahkan orang lain karena ia berjiwa rendah hati, mengetahui dan memahami peristiwa yang terjadi.Rasa simpati merupakan unsur pendorong bagi seseorang untuk melakukan evaluasidiri sekaligus mengembangkan pemikiran yang obyektif dan positif. Rasa simpati terhadap orang lain merupakan proses pengembangan kemampuanmelakukan adaftasi yang efektif dalam menciptakan kerukunan, perdamaian, ketenteraman dan oersatuan masyarakat.

 

Sebagaimana dipaparkan di atas bahwa bersimpati itu penting dan membela aktivitas moral dalam kehidupan masyarakat. Jika bersimpati itu masuk dalam kategori perbuatan baik untuk membela kepentingan masyarakat, maka simpati memiliki banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk oranglain. Orang yang suka berbuat baik akan mendapat banyak ganjaran kemudahan dalam kerjasama dan usaha berbagi mencapai kesejahteraan. Bersimpati itu sederhana jika hati terketuk mau berbagi suka terhadap orang lain mengalami kekurangan. Sekecil apapun perbuatan untuk menolong orang lain, niscaya orang lain akan berterima kasih dan menghargainya.

 

Dengan bersimpati memberi pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan akan membuahkan respon kebaikan dalam perluasan pergaulan, di mana teman menjadi bertambah, sehingga di lain pihak dapat memperkecil, bahkan menghilangkan sikap permusuhan.Pada prinsipnya sebagai manusia seharusnya mampu lebih banyak memberikan manfaat kepada orang lain, masyarakat sekitar, dengan saling memberi, saling berbagi, saling membantu, bahkan terhadap alam sekitarnya untuk kepentingan kesejahteraan hidup. Dengan kemampuan menerapkan sikap perilaku simpati kepada orang lain, dapat memberi peluang memperbanyak teman dan dukungan terhadap setiap upaya merubah pandangan yang sempit menjadi luas, terutama dalam rangka membangun kerjasama dalam mewujudkan kesejehteraan bersama. Syarat bersimpati agar setiap perbuatan baik  membuahkan kebaikan juga, yaitu harus ikhlas melakukan kebaikannya dengan niat tidak menerima imbalan duniawi, melainkan dilakukan untuk memperoleh kebaikan dari Tuhan-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar