Selasa, 08 Mei 2018

TEKNOLOGI SOSIAL BAGIAN 1


A.      PENGERTIAN TEKNOLOGI SOSIAL

Techne artinya seni (art) atau cara, logos artinya pengetahuan atau wacana ilmiah dan sosial artinya hidup bersama. Dg dmk dapat didefinisikan sbg keseluruhan cara dan upaya dg menjalin hubungan sosial (kehidupan bersama) yg berkualitas untuk memperoleh kenyamanan, keamanan, kerukunan dan kesejahteraan masyarakat.


Berdasarkan pendapat para ahli (disadur dan dikutip dari beberapa blog media elektronik), bahwa Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.


Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.



Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangkut permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional. bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan, dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat, dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya, dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana, dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.

Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan. Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861). Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology.

Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri. Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").

Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan, dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini. Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri.

Kamus-kamus, dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan). Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya teknologi secara keseluruhan. Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).

Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat, dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.
Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.

Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer. Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis. https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi (http://www.kompasiana.com dan dikutip dari beberapa sumber)



Sementara itu pengertian sosial adalah segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan nonindividualis. Istilah tersebut sering disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat di manapun. 

Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan kelompok, serta hubungan manusia dengan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Pengertian sosial ini pun berhubungan dengan jargon yang menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Setiap manusia memang tidak bisa hidup sendirian. Seseorang membutuhkan orang lain untuk mendukung hidupnya.
Dukungan ini bukan hanya berarti bantuan, namun dukungan ini berarti juga jaminan seseorang untuk mengembangkan dirinya. Manusia yang bersosialisasi kurang baik dengan seseorang lainnya akan menjadi pribadi yang tidak berkembang sempurna.

Pengertian sosial tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, karena memang diarahkan pada seluk beluk kehidupan manusia bersama kelompok di sekitarnya. Istilah ini juga dapat diabstraksikan ke dalam perkembangan-perkembangan kehidupan manusia, lengkap dengan dinamika serta masalah-masalah sosial yang terjadi di sekitarnya. Pengertian sosial memaknai persinggungan antarmanusia, yang kemudian disebut interaksi. Interaksi ini dimulai sejak manusia memiliki hubungan kontrapsikis maupun kontrafisik dengan orang-orang di sekitarnya. Sekecil apapun bentuk kontrafisik dan kontrapsikis yang dihasilkan, jika memunculkan singgungan atau reaksi secara sosial, misal pengungkapan kata terhadap lawan sosial, sudah berarti interaksi. Hanya bentuknya interaksi sederhana, karena berlangsung secara singkat.


Dalam pengertian sosial, masyarakat dapat diartikan sebagai kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan teratur dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan, serta kepentingan para anggotanya. Masyarakat dalam pengertian sosial muncul karena adanya individu-individu yang memiliki kepentingan di dalam suatu lingkungan untuk melengkapi kebutuhannya. Untuk mendapatkan keinginannya secara sempurna, individu-individu tersebut menetap di satu kawasan. Kemudian membentuk pola-pola kehidupan tertentu yang teratur dari waktu ke waktu. Siklus itulah yang kemudian membentuk masyarakat.


Menurut pendapat beberapa ahli sosiologi diantaranya adalah sebagai berikut:



1.       Definisi Sosial Menurut KBBI
Pengertian sosial menurut KBBI adalah hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat atau sifat-sifat kemasyarakatan yang memperhatikan kepentingan umum.
2.       Philip Wexler
Pengertian dan definisi sosial menurut Philip Wexler menyatakan bahwa sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia.
3.       Lewis
Lewis berpendapat bahwa arti dari kata sosial adalah sesuatu yang dapat dicapai, dihasilkan serta ditetapkan dalam proses interaksi sehari-hari antara warga suatu negara dengan pemerintahannya.
4.       Lena Dominelli
Definisi sosial adalah bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan sebuah pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh didalamnya.
5.       Paul Ernest
Sementara Paul Ernest memiliki opini bahwa arti kata sosial adalah sejumlah manusia secara individu yang terlibat dalam berbagai kegiatan bersama.
6.       Engine Fahri I.
Menurut Engine Fahri arti dari kata sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan walaupun masih tetap ada perdebatan tentang pola berhubungan bagi para individu tersebut.
7.        Peter Herman
Pengertian sosial menurut Peter Herman adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.


Talcott Parson, seorang ahli ilmu-ilmu sosial menyatakan, dalam keberlangsungan masyarakat ada yang disebut sebagai sistem-sistem sosial, yakni seluruh tindakkan sosial yang dilakukan oleh para anggotanya untuk tetap mempertahankan keutuhan masyarakat tersebut. Para anggota masyarakat di satu kawasan akan sepenuhnya melindungi lingkungannya, dari ancaman apapun yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup mereka.


Lebih lanjut, Parson mendefinisikan sistem sosial sebagai proses-proses interaksi yang dilakukan oleh para anggota masyarakat atau dalam istilah ilmu sosial disebut dengan pelaku sosial (actor). Ada pula yang disebut dengan struktur sistem sosial yang berarti struktur relasi yang terbentuk di antara para pelaku interaksi, diistilahkan jaringan relasi. Pranata disebut juga sebagai institusi, yaitu serangkaian aturan yang memberikan batas-batas norma pada aktivitas kelompok. Pranata sosial dijelaskan dalam norma-norma yang kita kenal, seperti norma agama, kesopanan, kebiasaan, kesusilaan, hukum, dan sosial.

Kemudian, ada penyelenggaraan nilai dalam masyarakat. Apa yang disebut dengan nilai? Nilai merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan kesepakatan masyarakat atas kepantasan. Nilai ini disosialisasikan secara turun-temurun, diwariskan oleh masyarakat dalam satu lingkungan kebudayaan tentang hal-hal yang boleh ataupun tidak boleh dilakukan. Namun, sifat nilai dalam masyarakat ini tidak terlalu ketat. Pelanggarnya hanya diberikan sanksi sosial yang dapat berubah seiring dengan perubahan perilakunya.

Semua pemahamanan tehnologi sosial ini pada prinsipnya berkaitan dengan strategi dalam upaya menciptakan harmonisasi kehidupan kelompok sosial. khususnya persatuan, kebersamaan dan kerjasama dalam meningkatkan keswejehtaraan sosisl bersama, tanpa selisih dan konflik. Apabila hal ini terus terjadi dan tidak ada usaha untuk mengubah situasi tersebut menjadi lebih baik maka dapat dipastikan bahwa kehidupan bermasyarakat menjadi tidak tentram, yang kuat akan berkuasa, yang pandai akan menguasai yang bodoh dan yang kaya akan menguasai yang miskin. Tidak akan ada lagi demokrasi di masyarakat dan ketentraman hidup yang didambakan akan sirna. Norma mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama (Chang, 2001a : 87).

Sedangkan unsur-unsur Sosial itu memiliki ciri sosial khusus yang mepupakan karakteristik sosial itu sendiri, yaitu:

  1. Kelompok sosial
  2. Kebudayaan
  3. Lembaga sosial
  4. Stratifikasi sosial
  5. Kekuasaan dan kewenangan


Kecuali itu teknologi sosial dimaksudkan untuk:
a.    

  a.   Menyadarkan Manusia untuk Menciptakan Keseimbangan, Keserasian dan Keharmonisan dalam Hidup Bermasyarakat. Dengan melihat bahwa manusia belum sepenuhnya mengikuti akan sistem norma yang telah ada dalam masyarakat, kesadaran sosial sangat berperan penting dalam situasi seperti ini. Apabila manusia tidak ada usaha untuk menjalankan norma-norma yang ada, kehidupan masyarakat pun tidak tertib, tidak seimbang dan bahkan tidak harmonis. Oleh karena itu, semua anggota masyarakat baik yang kuat, lemah, kaya, atau pun miskin dituntut untuk meningkatkan kesadaran sosial sehingga ketentraman dan pembebasan akan terwujud di masyarakat (Freire, 1972  :13). Manusia harus mempunyai kesadaran untuk memahami setiap perbedaan yang ada, sehingga perbedaan-perbedaan itu bukan menjadi penghancur dalam masyarakat tetapi sebaliknya sebagai motivasi seluruh anggota masyarakat untuk membangun kesatuan yang lebih kuat.
b.    Menyadarkan Manusia akan Status dan Perannya
Adanya kesadaran bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup harus memperhatikan beberapa aspek di masyarakat sehingga tidak menimbulkan benturan kepentingan dan peran. Manusia harus menyadari bahwa masing-masing individu melaksanakan status dan peran yang disandangnya dengan penuh tanggungjawab serta memperhatikan kaidah yang berlaku. Dengan menyadari bahwa ada status dan peran akan timbul rasa kebersamaan, dan dapat saling membantu satu sama lainnya (Chang, 2001a : 48).
c.    Memberi Pandangan dalam Mengambil Sikap untuk Mengatasi Permasalahan Sosial
Kesadaran sosial bukanlah suatu hal yang ekstrim, melainkan sebagai hasil belajar dari pemahaman tentang keadaan sosial yang ada. Kesadaran sosial berperan membawa seseorang pada suatu pengambilan sikap dalam mengatasi keadaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat pada zamannya. Tidak hanya sampai disitu kesadaran sosial juga berperan membawa seseorang untuk berani mengambil tindakan untuk melawan unsur yang menindas (Freire, 1972 : 1


 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sosial dapat didefinisikan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Menurut Abdulsyani dalam materi kuliah Teori-teori Pemangunan Masyarakat, bahwa teknologo sosial adalah Ilmu pengetahuan ttg cara2/strategi dlm menciptakan dan membangun sarana utk kesejahteraan masyarakat

Latar belakang yang mendasari teknologi sosial adalah sosiologi terapan untuk menghasilkan warga Negara yang memiliki pengetahuan keterampilan sosiologis yang memadai dlm membuat perencanaan sosial, kebijakan, keputusan-keputusan sosial, tindakan2 praktis aspiratif sbg upaya menangani isu2 sosial mutakhir dan resolusi masalah-masalah krusial masyarakat.

Karakteristik jelajah program teknologi sosial diantaranya adalah sebagai berikut:

1.         Social skill dalam mengidentifikasi masalah-masalah sosial (setempat) yang memiliki kegunaan, kepentingan dan dampak.
2.         Penggunaan sumberdaya sosial (manusia, benda, lingkungan) untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.
3.         Keikutsertaan dalam mencari unsur2 sosial yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4.         Pemahaman sains dan teknologi kehidupan masyarakat, bukan sekedar konsep-konsep sosial abstrak, melainkan desain sosial konkrit yg dapat menggunakan utk memecahkan masalah.
5.         Penekanan pada kesadaran sosial yang berkaitan dengan terapan adaptif (humas) cara berperilaku dlm kehidupan bersama yg dpt diterima sbg kepentingan dlm bekerjasama sesuai dg karakteristik sains dan teknologi.
6.         Sumber daya humas mempunyai peran strategis dlm upaya mengendalikan isu dan pmecahan masalah sosia yg timbul sbg dampak perubahan.
7.         Menggali unsur2 sains dan teknologi sosial yang berkaitan dg potensi kecerdasan sosial yg dapat berfungsi sbg prinsip hidup dalam menciptakan dan memelihara kerukunan hubungan bersama di tengah2 kemajemukan sosial budaya masyarakat.
8.         Berdamai bejalar dari masyarakat

Dalam kaitannya dengan ilmu social, Aikenhead (1991: 10 dalam Alit 1994) memberikan  batasan society is the social milieu. Society merupakan lingkungan pergaulan social serta kaidah-kaidah yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Ryan (1992: 59 dalam Alit 1994) menguraikan pengaruh sains dan teknologi terhadap masyarakat (society), yaitu dalam tanggung jawab social, kontribusi terhadap keputusan social. Membentuk (mengawal, mengendalikan) masalah social, menyelesaikan masalah praktis dan social, serta kontribusi terhadap ekonomi, militer, dan berpikir social.


B.   UNSUR2 TEKNOLOGI SOSIAL  DAN IMPLEMENTASINYA UTK KERUKUNAN, PERDAMAIAN DAN PERSATUAN MASYARAKAT

Unsur-unsur Teknologi Sosial ( dari sejumlah 80 unsur), diantaranya adalah sebagai berikut:

1.         Memenuhi standar/ukuran gerak/penampilan Perilaku sosial yang berkenan dalam masyarakat
2.         Teleransi (memahami, menghormati, menghargai, prinsip hidup orang lain, tidak menyentuh sara dalam pergaulan)
3.         Adaftasi (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial, strategi penyesaian diri terhadap norma dan nilai sosial yang berlaku
4.         Bersikap dan bertindak sesuai dg Nilai dan norma sosalyg berlaku
1.         Memiliki Kecerdasan dan Kesadaran emosional memadai dalam menimbang perhitungan antara rasa, moralitas dan panggilan hati nurani/jiwa
2.         Pengetahun sosial
3.         Pemahaman sosial
4.         Persepsi, penilaian dan interpretasi
5.         Sudut pandang (perspektif)
6.         Pendekatan sosial
7.      Gaya/pola gerak perilku khasb
8.      Empati (kemampuan merasakan apa yang disandang/ diderita /kesulitan orang lain
9.    Potensi nilai-nilai moral /semangat berbuat naik
10.     Kejujuran (apa adanya, terbuka, tdk rahasia, tdk berbohong, tdk menyembunyikan sesuatu)
11.     Ketabahan (kuat dalam menahadapi beban, baik kehidupan sosial, ekonomi, maupun musibah, cobaan jiwa/raga
12.     Pemaklum dan pemaaf (memahami, mengerti, dan tidak dendam terhadap perlakuan buruk orang lain atau terhadap kelalain tertentu yang mengakibatkan terganggunya stabilita’
13.     tertentu yang mengakibatkan terganggunya stabilitas sosial
14.     Memiliki potensi inisiator dalam menciptakan lapangan kerja atau peluang dalam usaha peningkatan kesejah teraan umum
15.     Sensitivitas (tanggap)
16.     Moderat (tidak berpihak dalam memberikan pelayanan kpd masyarakat, ketika berada ditengah perbedaan)
17.     Adil dan bijak dalam menyelesaikan perkara, baik sosial, budaya, politik, hukum dan ekonomi
18.     Memilki kepedulian sosial (mampu mengangkat masalah sosial dan mendampingi perjuangan masyarakat keluar dari himpitan masalah...
19.  Memiliki prinsip hubungan sosial (utang sebayakh, Uttung sebagi, semaya setunggu, suppah setia)
20.  Berpegang pd prinsip hidup Piil Pesenggiri (bejuluk beadok, Nemui-nyimah, Nengah-nyappur, dan sakai-sambayan)
21.  social servise/social cae,
22.  Sederhana dan rendah hati
23.  Berjiwa besar (legawa, kerelaan)
24.  Kemampuan memberikan kebebasan kepada orang lain utk berpendapat, berkreasi dan rekomendasi)
25.  Menjaga performan/berpenampilan menarik (rapih, bersih, ceria, sopan, aroma segar dll)
. 26. Memperluas keterbukaan/obyektif dan memperkecil kerahasiaan
  27. Konsisten menjaga kesesuaian/keseimbangan antara pebuatan dan pernyataan
 28.  Ssocial servise/social cae,
 29.  Sederhana dan rendah hati
 30.  Berjiwa besar (legawa, kerelaan)
 31.  Kemampuan memberikan kebebasan kepada orang lain utk berpendapat, berkreasi dan rekomendasi)
32.  Menjaga performan/berpenampilan menarik (rapih, bersih, ceria, sopan, aroma segar dll)

Unsur-unsur teknologi sosial lainnya dan implementasinya dalam pembangunan masyarakat, akan dientri kemudian...