Sabtu, 14 Mei 2016

KOMUNITAS DALAM PERSPEKTIF SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

KOMUNITAS DALAM PERSPEKTIF
SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
(Abdul Syani)

A.  DEFINISI

Komunitas: kumpulan dlm suatu ruang lingkup  Sosial: pembauran dalam masyarakat/kelompok. Komunitas sosial: kumpulan dalam ruang lingkup pembauran masyarakat dimana terdapat berbagai jenis dan tipe kelompok yang di atur sesuai kepentingan masing-masing.

Definisi lain:

Kelompok sosial yang ditentukan oleh batas wilayah, nilai keyakinan dan minat yang sama, saling mengenal dan interaksi (WHO, 1974)
Sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya (Spradley,1985)
Kesatuan hidup manusia pada satu wilayah, berinteraksi menurut sistem adat istiadat serta terikat suatu identitas komunitas (Koentjaraningrat,1990)

Wawasan Sistem Sosial Budaya Indonesia adalah pikiran-pikiran yang bersifat nasional tentang cita kehidupan dan tujuan nasional berdasarkan kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, aspirasi perjuangan masa lampau, dan kebersamaan dalam menghadapi masa depan.
Wawasan Sistem Sosial Budaya Indonesia adalah pikiran-pikiran yang  mengandung tuntutan untuk mewujudkan jati diri bangsa, berdasarkan nilai-nilai budaya yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya.  Wawasan kebangsaan  merupakan jiwa, cita-cita, atau falsafah hidup yang lahir dari hasil konstruksi dari realitas sosial dan politik.
 
Dengan demikian komunitas dalam wawasaan Sisten Sosial Budaya Indonesia: adalah pembauran kehidupan masyarakat dan nilai-nilai budaya bangsa yang memiliki

B.  KOMUNITAS SOSIAL:

Komunitas sosial adalah bentuk masyarakat yang dilandasi kesadaran kolektif dan    Solidaritas sosial.  Kesadaran kolektif berhubungan dengan 2 elemen yang saling berkaitan, yaitu perasaan komunitas tertentu, dan munculnya kewajiban moral. Contoh:  kebiasaan sopan terhadap yang lebih tua.  Sedangkan solidaritas sosial adalah suatu keadaan bersahabat atas dasar adanya penegakan rasa tanggungjawab bersama dengan  kepentingan bersama. Keadaan stabil kalau semua orang memenuhi  tanggungjawab masing-masing. Persahabatan terjadi bisa karena dasar rasional dan bisa karena kesamaan perasaan bersama.

Durkheim: solidaritas sosial diartikan sebagai suatu keadaan saling percaya antara para anggota suatu kelompok  atau komunitas.  Ada 2 macam solidaritas sosial, yaitu:
Solidaritas mekanik: bentuk hubungan antara  anggota masyarakat dalam suatu kelompok yang ditandai adanya saling  percaya antara anggota kelompok  tersebut. Contoh: memilih orang lain untuk bekerjasama karena adanya banyak kesamaan.
Solidaritas Organik: masyarakat terdiri dari komponen-komponen yang berbeda, mempunyai tanggungjawab sendiri-sendiri, tetapi mempunyai hubungan, ikatan, ketergantungan secara keseluruhan. Tanggungjawab dan kepentingan bagian (individu, kelompok) tunduk pada keseluruhan (kelompok yang lebih besar).

Contoh: Solidaritas sembako, korupsi, mhs nyontek, semuanya berpengaruh  bagi  kesejahteraan  bangsa sacara keseluruhan; atau contoh: organ tubuh, masing-masing telinga, mata, kaki, hidung, berbeda fungsi, tapi secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.

C.   PENYIMPANGAN

Penyimpangan perilaku terjadi karena perubahan kepentingan dan penilaian pribadi/kelompok terhadap obyek tertentu tidak sesuai lagi dengan norma dan standard nilai pada umumnya.  Ada anggapan: melakukan penyimpangan dapat mempercepat usaha mencapai tujuan.  Tolok ukurnya: kesadaran kolektif dan pengakuan umum tentang besar kecil akibat buruk yang ditimbulkan terhadap kepentingan, ketertiban, dan ketenteraman masyarakat.  Pendapat  Emile Durkheim tentang fungsi penyimpangan:
mempersatukan masyarakat (memperkuat kolektivitas dan mengembalikan pelaku ke dalam standard kolektivitas);
dalam memperkuat solidaritas perlu ada upacara perdamaian (ritual)  sacara berkala/temporer. Contoh: upacara  penguburan, pertunangan, gotong royong, reuni dan lain-lain.

D.  KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Komunitas Sosial Budaya Indonisia adalah masyarakat (publik) dari semua etnis sosial budaya menyadari bahwa mereka hidup dengan segala tujuannya dalam satu komunitas. Komunitas merupakan identitas ke-Indonesiaan yang lebih mengikat untuk kepentingan Integrasi bangsa

Untuk melakukan perlindungan hak-hak dan keadilan sosial, pembangunan kesejahteraan masyarakat; mengurangi kesenjangan pembangunan dan konflik di Indonesia, tidak cukup dengan pendekatan teknis semata, akan tetapi amat penting melakukan pendekatan sosial budaya (lokal dan interlokal). Kerena itu ke depan harus ditumbuhkan komunitas masyarakat  peduli sosial budaya.  Manfaat Komunitas sosial budaya: utk meningkatkan integrasi dan ketahanan sosial budaya nasional agar mampu memprediksi, mengantisipasi, dan mengatasi perubahan sosial yang terjadi, sehingga masyarakat konsisten bersatu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Ketahanan sosial budaya: menunjukkan adanya kemampuan komunitas untuk menghindari dan  mengelola konflik, mencari solusi, seiring dengan perkembangan komunitas itu sendiri.   Potensi komunitas sosial budaya: secara internal dapat menggalang konsensus dan mengatur sumber daya; kendati secara eksternal dapat menjadi sumber ancaman, namun dapat diubah menjadi peluang.

Dalam menghadapi perkembangan arus globalisasi yang cepat, arus informasi dan komunikasi seolah tak  berbatas, maka perlu kemampuan memfilter pengaruh-pengaruh norma dan nilai luar yang tidak sesuai dengan adat budaya Indonesia, seperti nilai-nilai kebebasan, kesetaraan dan liberalsme, pluralisme dan lain-lain.

Komunitas: merupakan investasi sosial budaya yangg diharapkan mampu membangun partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat: keterlibatan mental/pikiran dan emosi individu yang mendorong untuk memberi sumbangan kepada kelompok dalam upaya mencapai tujuan serta turut bertanggungjawab terhadap upaya yang bersangkutan, sehingga membantu berhasilnya setiap program (Davis, dalam Mubyarto, 1984).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar