Kamis, 12 Mei 2016

CERITA RAKYAT LAMPUNG: BELANGA GASI



BELANGA GASI (kisah Raksasa dua bersaudara)

Ada  dua orang anak kakak beradik yang sudah yatim piatu.  Mereka hidup  dengan  berladang dan menanam manggis di hutan.  Si  kakak kegemarannya  berburu burung, suatu hari si kakak  pergi  berburu dan si adik menjaga manggis. Si adik lalu berkata "Kakak  tandang nyepuk, manggis manis di makan tupai". Maksudnya memberi  tahukan kepada kakaknya bahwa ada tupai hendak makan manggis. Rupanya  si kakak mendengar kata-kata adiknya dan ia menyuruh mengusir tupai. Si  adik berkata lagi tapi rupanya kakaknya sudah  tidak  menden­garnya,  karena  sudah  jauh. Ketika hari telah  senja  si  kakak pulang dengan membawa hasil burungnya, ia menyuruh adiknya  masak hasil buruannya tersebut.

Esoknya  seperti  biasanya si kakak pergi mencari burung  dan  si adik  menjaga  manggis. Si adik melihat tupai lalu  berkata  pada kakaknya,  seperti kemarin. Tetapi baru saja  perkataannya  habis datanglah dua raksasa yang menyeramkan. Si adik takut,  sedangkan dua  raksasa itu meminta burung yang baru dimasak mereka.  Karena takut  si  adik memberikannya. Dua raksasa  itu  tidak  mempunyai belas  kasihan terhadap orang yang telah bersusah  payah  mencari dan  memasaknya, yang penting bagi raksasa itu perutnya  kenyang. Ketika  sore hari kakaknya pulang dari berburu menemukan  adiknya sedang menangis. Ia bertanya kepada adiknya, mengapa menangis dan apa yang terjadi. Si adik menceritakan kejadian yang telah menim­panya, si kakak sedih. Ia berfikir bagaimana caranya membunuh dua raksasa itu, si kakak menemukan akal, yaitu akan menggali  lubang yang  dalam, lalu diberi umpan ikan. Diharapkan bila raksasa  itu datang lagi akan terperosok ke dalamnya.

Tetapi  keesokan harinya kedua raksasa itu tidak kena  perangkap. Tak  lama kemudian raksasa itu datang lagi dan  menginjak  lubang perangkap, maka keduanya masuk ke dalam lubang yang penuh  dengan duri-duri dan ranting. Keduanya kesakitan, dan kakak beradik  itu mengambil  tombak  lalu menancapkan ketubuh  raksasa  itu  hingga mati,  kemudian dibakar dan baunya tersebar  kemana-mana.  Seekor raksasa yang mencium bau daging terbakar mendekatinya dan memakan daging  temannya sendiri. Setelah hampir habis kakak beradik  itu berseru,  bahwa  langit akan runtuh dan mereka  akan  bersembunyi pada pohon yang besar. Dasar raksasa itu tamak dan bodoh, maka ia minta diikat lebih dahulu. Dengan senang hati kedua kakak beradik itu  mengikat  kuat-kuat dan  membakarnya  hidup-hidup.  Kemudian matilah  raksasa  itu, dan kedua kakak beradik itu  hidup  rukun, aman, dan tenteram kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar