Senin, 18 April 2016

SAKAI SAMBAYAN

SAKAI SAMBAYAN
Abdul syani

Sakai bermakna memberikan sesuatu kepada seseorang atau  sekelompok orang dalam bentuk benda dan jasa yang bernilai ekonomis yang dalam prakteknya cenderung menghendaki saling berbalas. Sedangkan sambaiyan bermakna memberikan sesuatu kepada seseorang, sekelompok  orang atau untuk kepentingan umum secara sosial berbentuk benda dan jasa tanpa mengharapkan balasan.
       
Sakai sambaiyan berarti tolong menolong dan gotong  royong, artinya memahami makna kebersamaan atau guyub. Sakai-sambayan pada  hakekatnya  adalah menunjukkan rasa  partisipasi  serta solidaritas yang tinggi terhadap berbagai kegiatan pribadi dan sosial kemasyarakatan pada umumnya.

Sebagai masyarakat Lampung akan merasa kurang terpandang bila ia  tidak mampu berpartisipasi dalam suatu kegiatan kemasyarakatan. Orang Lampung merasa tidak  terhormat apabila belum mampu berpartisipasi  dalam kegiatan kemasyarakatan atau belum mampu memberikan pertolongan  kepada orang lain yang membutuhkan. Perilaku ini  menggambarkan sikap toleransi kebersamaan, sehingga  seseorang  akan  memberikan apa saja secara suka rela apabila pemberian itu memiliki nilai manfaat bagi orang atau anggota masyarakat lain yang membutuhkan.

Suatu kebanggaan, kehormatan dan kepuasan bagi orang  Lampung, jika ia dapat memberikan sesuatu atau bantuan  terhadap orang lain.  Kegiatan  tolong  menolong merupakan prinsip hidup yang harus dipertahankan  dan dikembangkan  dalam penataan masa depan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Prinsip tolong menolong  merupakan ciri khas kepribadian masyarakat  Lampung yang sangat  potensial dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan khususnya di  Kecamatan Tanjungkarang Pusat.  Itulah  sebabnya, maka  sakay-sambayan sebagai  elemen  budaya daerah Lampung  sangat  berarti  dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan kerjasama saling mendukung antar aparat dalam proses pembangunan pada umumnya (Abdul Syani, 2002. Makalah: Falsafah Hidup Masyarakat Adat Lampung, sebuah Wacana terapan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar