Senin, 23 September 2019

SIMPATI SEBAGAI INSTRUMEN TEKNOLOGI SOSIAL DALAM HUBUNGAN MASYARAKAT

 Oleh 
Abdul Syani

Simpati adalah perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar
penilaian perasaan. Simpati penting untuk dijadikan dasar atau landasan dalam
memilah sebuah sikap hingga menjalin sebuah maksud. Faktor utama yang
mendorong tertarik kepada orang lain adalah perasaan suka atas dasar kapasitas
tertentu yang dianggap bernilai tinggi. Salah satu aplikasi yang ada adalah berkenaan
dengan perasaan. Karena dengan rasa simpati kepada orang lain, maka seseorang
akan mengetahui tentang sesama dan kehidupan yang beragam.Hal ini sekaligus
dapat mendorong tumbuhnya empati, yaitu kemampuan seseorang merasakan apa
yang dirasakan orang lain, seakan mampu menempatkan dirinya pada diri orang lain,
sehingga memberikan jiwa untuk selalu mengerti dan memahami orang lain. Pada
pemahaman terahir ini dapat disebut. Empati akan memberikan perasaan yang
seharusnya menjadi cambuk untuk membantu tanpa hanya mengeluarkan rasa
terdalam, namun juga sebuah perbuatan untuk saling memahami antar manusia satu
dengan lainnya.
 

Dalam sumber: (https://id.wikipedia.org/wiki/Simpati), bahwa Simpati diartikan
sebagai suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik pada
seseoang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau
perbuatannya yang sedemikian rupa. Di dalam proses ini perasaan seseorang
memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati
adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
Inilah perbedaan utamanya jika di bandingkan dengan identifikasi. Identifikasi lebih
di dorong oleh suatu keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap
kedudukannya lebih tinggi dan harus di hormati.
 

Dalam pengertian yang lain, simpati adalah suatu perasaan atau sikap seseorang
tertarik kepada orang lain dikarenakan faktor tertentu. Faktor tersebut dapat berupa
fisik, seperti kecantikan atau ketampanan, atau faktor non fisik seperti keluwesan
bergaul, kecerdasan pemikiran, kesopanan, atau kebijaksanaan. Rasa simpati juga
dapat didorong oleh keinginan untuk memahami pihak lain (saling mengerti) ataupun
bekerjasama dengannya. Proses simpati dapat berkembang jika berada dalam
keadaan saling pengertian. Contoh perasaan simpati dapat diungkapkan dengan cara
memberi ucapan selamat pada seseorang yang berhasil meraih prestasi tertentu
(http://pengertianahli.id/2014/07/pengertian-simpati-apa-itu-simpati.html).
 

Simpati adalah perasaan “tertarik” yang timbul dalam diri seseorang dan
kemampuan untuk merasakan diri kita seolaholah berada dalam keadaan orang lain.
Simpati bisa disampaikan kepada seseorang, kelompok, atau institusi. Dalam simpati
seseorang ikut larut merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita oleh orang
lain. Misalnya merasa sedih melihat penderitaan yang tertimpa musibah gempa dan
tsunami di daerah-daerah. Agar bisa bersikap simpatik, maka perlu terlebih dahulu
memahami masalah yang dihadapi orang lain dari sudut pandang orang tersebut.
Meskipun sulit, tetapi bisa dengan cara memberikan dukugan kepada orang lain
dengan belajar mengungkapkan rasa simpati. Caranya adalah dengan membaca
aspirasi, simbol-simbol sikap perilaku dan berikan dukungan penuh. Berikan
keyakinan, tidak ragu dalam pernyataan dan bersikap positif terhadap orang lain,
sehingga rasa simpati akan tumbuh semakin besar.
 

Simpati tumbuh melaui suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap
pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita
orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan
berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih
banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan
pekerjaan. Seseorang merasa simpati terhadap orang lain karena sikap, penampilan,
wibawa, status, perilaku atau perbuatannya. Bisa juga seseorang bersimpati bukan
karena kedudukan dan khaisma orang lain, tetapi lantaran sebaliknya karena merasa
kasihan atau terrsentuh nuraninya terhadap penderitan orang lain.
 



Dengan bersimpati memberi pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan akan
membuahkan respon kebaikan dalam perluasan pergaulan, di mana teman menjadi
bertambah, sehingga di lain pihak dapat memperkecil, bahkan menghilangkan sikap
permusuhan.Pada prinsipnya sebagai manusia seharusnya mampu lebih banyak
memberikan manfaat kepada orang lain, masyarakat sekitar, dengan saling memberi,
saling berbagi, saling membantu, bahkan terhadap alam sekitarnya untuk
kepentingan kesejahteraan hidup. Dengan kemampuan menerapkan sikap perilaku
simpati kepada orang lain, dapat memberi peluang memperbanyak teman dan
dukungan terhadap setiap upaya merubah pandangan yang sempit menjadi luas,
terutama dalam rangka membangun kerjasama dalam mewujudkan kesejehteraan
bersama. Syarat bersimpati agar setiap perbuatan baik membuahkan kebaikan juga,
yaitu harus ikhlas melakukan kebaikannya dengan niat tidak menerima imbalan
duniawi, melainkan dilakukan untuk memperoleh kebaikan dari Tuhan-NYA.
adalah perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan. 


Simpati penting untuk dijadikan dasar atau landasan dalam
memilah sebuah sikap hingga menjalin sebuah maksud. Faktor utama yang
mendorong tertarik kepada orang lain adalah perasaan suka atas dasar kapasitas
tertentu yang dianggap bernilai tinggi. Salah satu aplikasi yang ada adalah berkenaan
dengan perasaan. Karena dengan rasa simpati kepada orang lain, maka seseorang
akan mengetahui tentang sesama dan kehidupan yang beragam.Hal ini sekaligus
dapat mendorong tumbuhnya empati, yaitu kemampuan seseorang merasakan apa
yang dirasakan orang lain, seakan mampu menempatkan dirinya pada diri orang lain,
sehingga memberikan jiwa untuk selalu mengerti dan memahami orang lain. Pada
pemahaman terahir ini dapat disebut. Empati akan memberikan perasaan yang
seharusnya menjadi cambuk untuk membantu tanpa hanya mengeluarkan rasa
terdalam, namun juga sebuah perbuatan untuk saling memahami antar manusia satu
dengan lainnya.
 

Dalam sumber: (https://id.wikipedia.org/wiki/Simpati), bahwa Simpati diartikan
sebagai suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik pada
seseoang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau
perbuatannya yang sedemikian rupa. Di dalam proses ini perasaan seseorang
memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati
adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
Inilah perbedaan utamanya jika di bandingkan dengan identifikasi. Identifikasi lebih
di dorong oleh suatu keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap
kedudukannya lebih tinggi dan harus di hormati.
 

Dalam pengertian yang lain, simpati adalah suatu perasaan atau sikap seseorang
tertarik kepada orang lain dikarenakan faktor tertentu. Faktor tersebut dapat berupa
fisik, seperti kecantikan atau ketampanan, atau faktor non fisik seperti keluwesan
bergaul, kecerdasan pemikiran, kesopanan, atau kebijaksanaan. Rasa simpati juga
dapat didorong oleh keinginan untuk memahami pihak lain (saling mengerti) ataupun
bekerjasama dengannya. Proses simpati dapat berkembang jika berada dalam
keadaan saling pengertian. Contoh perasaan simpati dapat diungkapkan dengan cara
memberi ucapan selamat pada seseorang yang berhasil meraih prestasi tertentu
(http://pengertianahli.id/2014/07/pengertian-simpati-apa-itu-simpati.html).
 

Simpati adalah perasaan “tertarik” yang timbul dalam diri seseorang dan
kemampuan untuk merasakan diri kita seolaholah berada dalam keadaan orang lain.
Simpati bisa disampaikan kepada seseorang, kelompok, atau institusi. Dalam simpati
seseorang ikut larut merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita oleh orang
lain. Misalnya merasa sedih melihat penderitaan yang tertimpa musibah gempa dan
tsunami di daerah-daerah. Agar bisa bersikap simpatik, maka perlu terlebih dahulu
memahami masalah yang dihadapi orang lain dari sudut pandang orang tersebut.
Meskipun sulit, tetapi bisa dengan cara memberikan dukugan kepada orang lain
dengan belajar mengungkapkan rasa simpati. Caranya adalah dengan membaca
aspirasi, simbol-simbol sikap perilaku dan berikan dukungan penuh. Berikan
keyakinan, tidak ragu dalam pernyataan dan bersikap positif terhadap orang lain,
sehingga rasa simpati akan tumbuh semakin besar.
 

Simpati tumbuh melaui suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap
pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita
orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan
berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih
banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan
pekerjaan. Seseorang merasa simpati terhadap orang lain karena sikap, penampilan,
wibawa, status, perilaku atau perbuatannya. Bisa juga seseorang bersimpati bukan
karena kedudukan dan khaisma orang lain, tetapi lantaran sebaliknya karena merasa
kasihan atau terrsentuh nuraninya terhadap penderitan orang lain.
Banyak kegunaan kemampuan bersimpati dalam kehidupan masyarakat, diantaranya
adalah:


1. Meredam sikap egois
Orang yang memiliki rasa simpati dapat merdan sikap egois (sikap mau
menang sendiri). Ketika merasakan simpati terhadap orang lain, maka
seseorang akan merubah pola pikirnya untuk bertindak obyektif, menerima
saran orang lain, bahkan bersedia mengadopsi sifat, perilaku dan peran orang
lain, bahkan tak terkecuali rela membantu orang lain yang berkekurangan.
Dengan demikian seseorang yang bersimpati cenderung akan berbicara,
berpikir dan berperilaku yang sesuai dengan harapan masyarakat, di samping
mudah memberikan pertolongan kepada orang lain. Orang yang bersimpati
biasanya akan berhati-hati dalam mengembangkan sikap dan perilaku
dalam pergaulan sehari-hari,


2. Menghilangkan kesombongan
Orang yang memiliki rasa simpati cenderung berpikir sederhana, dan
menempatkan diri sejajar dengan orang lain, sehingga keberadaan status dan
kehormatan diri dan bahkan kesombogan diri akan larut dalam kesetaraan
sosial, seakan apa yang terjadi pada orang lain akan terjadi pula pada diri
sendiri. Seseorang yang memiliki rasa simpati tidak akan merendahkan orang
lain karena ia berjiwa rendah hati, mengetahui dan memahami peristiwa yang
terjadi. Rasa simpati merupakan unsur pendorong bagi seseorang untuk
melakukan evaluasidiri sekaligus mengembangkan pemikiran yang obyektif
dan positif. Rasa simpati terhadap orang lain merupakan proses
pengembangan kemampuanmelakukan adaftasi yang efektif dalam
menciptakan kerukunan, perdamaian, ketenteraman dan persatuan masyarakat.
 

Sebagaimana dipaparkan di atas bahwa bersimpati itu penting dan membela aktivitas
moral dalam kehidupan masyarakat. Jika bersimpati itu masuk dalam kategori
perbuatan baik untuk membela kepentingan masyarakat, maka simpati memiliki
banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk oranglain. Orang yang suka
berbuat baik akan mendapat banyak ganjaran kemudahan dalam kerjasama dan usaha
berbagi mencapai kesejahteraan. Bersimpati itu sederhana jika hati terketuk mau
berbagi suka terhadap orang lain mengalami kekurangan. Sekecil apapun perbuatan
untuk menolong orang lain, niscaya orang lain akan berterima kasih dan
menghargainya.
 

Dengan bersimpati memberi pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan akan
membuahkan respon kebaikan dalam perluasan pergaulan, di mana teman menjadi
bertambah, sehingga di lain pihak dapat memperkecil, bahkan menghilangkan sikap
permusuhan.Pada prinsipnya sebagai manusia seharusnya mampu lebih banyak
memberikan manfaat kepada orang lain, masyarakat sekitar, dengan saling memberi,
saling berbagi, saling membantu, bahkan terhadap alam sekitarnya untuk
kepentingan kesejahteraan hidup. Dengan kemampuan menerapkan sikap perilaku
simpati kepada orang lain, dapat memberi peluang memperbanyak teman dan
dukungan terhadap setiap upaya merubah pandangan yang sempit menjadi luas,
terutama dalam rangka membangun kerjasama dalam mewujudkan kesejehteraan
bersama. Syarat bersimpati agar setiap perbuatan baik membuahkan kebaikan juga,
yaitu harus ikhlas melakukan kebaikannya dengan niat tidak menerima imbalan
duniawi, melainkan dilakukan untuk memperoleh kebaikan dari Tuhan-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar