BEBERAPA CONTOH
MEMANG ATAU MANTRA
YANG PERNAH MELEKAT
DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT LAMPUNG
Oleh: Abdul Syani
1. Memmang untuk menyembuhkan penyakit (dialek api Kalianda):
Jalak punai, jalak khayoh, Jalak
punai (burung), kerak periuk
Kacak munyai, naken bayoh. Lebih baik sembuh, dari pada
bengkak
Peh... tawakh..! (peh..disembur),
hilanglah penyakit!
Badan makhing, muloh munyai, Badan sakit, kembali sembuh
Kenyuwohan hati, muloh wakhas. Kebencian
hati, kembali waras
Gatolni timbul, goh lalakni cabik Gatalnya jelatang, seperti pedasnya
cabe
Lebon lijung, tanyut di hangkikhat Hilang
pergi, hanyut di alam tak nyata
(lenyap)
2. Memang pada waktu di tangah khalayak (dialek nyow):
Jang kejakjeng, Seribu sattep, Duduk-duduk, dari seluruh yang duduk,
Nyak sayan sai mejeng Saya sendiri yang duduk,
di lem mato atei Nabi Muhammad. Menjadi pusat perhatian (karena kagum)
umat Nabi Muhammad
3. Memang (mantra) dalam
bercocok-tanam (dialek nyow):
Nyak ngittarken nikeu lapah, Saya mengantarkan engkau
pergi,
Unut jamomeu sai ramik. Carilah
temanmu yang ramai (banyak)
Maksudnya: agar bibit yang ditanam
dapat tumbuh dan berbuah melimpah ruah
Secara umum memmang tumbuh dalam kehidupan masyarakat Lampung di
latar belakangi oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang berhubungan
dengan kepercayaan dan keyakinan yang dianut. Tumbuhnya
keyakinan ini karena adanya pengalaman masyarakat dalam
keberhasilannya dalam mencapai kepentingan tertentu melalui
bantuan memmang secara terus menerus. Misalnya, dalam proses
pengobatan darurat terhadap tubuh yang bengkak akibat benturan, biasanya
masyarakat serta merta meniupnya. Agar tiupan itu lebih mujarap,
maka diucapkan kata-kata atau doa kesembuhan dengan
keyakinan yang mendalam.
Oleh karena begitu percayanya sipenderita semakin tersugesti, sehingga ada
perasaan bahwa dirinya sudah berobat dan akan sembuh. Dalam jangka satu
atau dua hari dirasakan penyakit semakin berangsur sembuh,
sehingga pada akhirnya tumbuhlah kepercayaan bahwa memmang
tersebut cukup ampuh. Pada persoalan yang sama pada waktu yang lain
sepanjang masa cara-cara pengobatan memmang ini dipakai secara turun temurun
sampai batas tradisi belum terkoyak oleh tumbuhnya pengalaman dan
pengetahuan baru yang rasional, maka selama itu pula memmang
masih berlaku dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Dapat ditarik suatu asumsi bahwa memmang atau mantra dapat berfungsi
sebagai unsur pendorong atau pengbangkit perasaan percaya diri,
menimbulkan perasaan aman dan ketenangan atas ancaman
bahaya atau penyakit, ada kepercayaan mantra mengandung kekuatan gaib
yang dapat mengusir roh-roh halus dan dapat mengalahkan
kekuatan alam. Memmang atau mantra biasanya banyak digunakan oleh para pawang,
penganut ilmu-ilmu gaib, para dukun, dan para pimpinan tradisional pada
umumnya. Orang-orang yang diketahui memiliki kemampuan dalam bermantra, maka ia
kemudian disebut sebagai orang pintar, mbah dukun atau paranormal.
Kemiling galung tesetik di duakha
BalasHapusBuok ku gilang gilung pudakku bukan bakha
Disina gk ada fungsi kah?
BalasHapus